Minggu, 07 Oktober 2012

sistem pendinginan dengan media es dan garam


Menerapkan Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkap Sistem Pendinginan dengan Media Es dan Garam

I.                   Persiapan Penanganan Hasil Tangkap
Dalam melakukan persiapan hail tangkap mencakup tiga kegiatan yaitu persiapan peralatan,bahan dan sarana untuk penanganan hasil tangkap, penerapan prinsip pendinginan dan penggaraman dan identifikasi karakteristik ikan.
a.    Persiapan alat, bahan dan sarana untuk penanganan hasil tangkap
Persiapan penanganan ikan hasil tangkapan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyiapkan atau menyediakan segala keperluan untuk penanganan ikan hasil tangkapan sehingga saat ikan akan ditangani maka semua perlengkapan telah tersedia dan siap digunakan. Kegiatan persiapan ini meliputi persiapan sumberdaya manusia yang akan mengerjakan kegiatan ini,alat dan bahan serta sarana yang dibutuhkan. Alat dikondisikan dalam kondisi bersih, maka dilakukan pencician terlebih dahulu kemudian dikelompokkan baik keranjang untuk pencucian maupun penirisan air pencucian. Bahan yang digunakan terdiri dari tiga jenis yaitu: es, garam, dan ikan.
b.    Penerapan prinsip pendinginanan

1.      Prinsip Pendinginan
Prinsip yang dapat dilakukan dalam pendinginan adalah agar dapat menekan proses penurunan mutu ikan hingga minimum, untuk itu ikan yang tertangkap harus segera diturunkan suhunya menjadi 0°C ini selama penanganan selanjutnya. Media yang dapat digunakan salahsatunya adalah es karena es memiliki sifat menyerap panas dengan baik yakni mampu menyerap panas 80 kkal setiap 1kg es.
Supaya diperoleh hasil yang maksimal perlu diperhitungkan hal-hal berikut:
-       Ikan segera dihimpun dalam es
-       Ikan hanya berkontang dengan es
-       Panas senantiasa mengalir keluar dari ikan
-       Tebal lapisan ikan dan es sewajarnya saja
-       Semua pekerjaan harus dikerjakan secara cepat

2.      Prinsip Penggaraman
Prinsip penggaraman harus diterapkan dalam proses penanganan ikan hasil tangkapan dengan sistem penggaraman. Penggaraman merupakan cara penanganan dengan tujuan pengawetan ikan yang banyak dilakukan diberbagai negara termasuk Indonesia. Proses ini menggunakan garam sebagai media pengawet. Pada umumnya garam yang digunakan pada penanganan sistem penggaraman di atas kapal adalah garam yangberbentuk kristal. Selama proses penggaraman berlangsung terjadi penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dan keluarnya cairan dari tubuh ikan karena adanya perbedaan konsentrasi. Cairan ini dengan cepat akan melarutkan kristal garam.
Cara kerja garam menjalankan fungsi kedua ini adalah sebagai berikut: garam menyerap cairan tubuh ikan sebagai proses metabolisme, bakteri terganggu karena kekurangan cairan bahkan akhirnya mematikan bakteri. Selain menyerap cairan tubuh ikan, garam juga menyerap cairan tubuh bakteri sehingga baktei akan mengalami kekiringan dan akhirnya mati.



3.      Perbandingan antara Garam dan Es
Untuk menurunkan suhu ikan maka ikan hasil tangkapan diberi es kemidian ditabur garam, sehingga antara garam dan es tercampur. Media pendingin es yang dicampur garan juga banyak digubakan. Media pendingin ini biasanya dilakukan untukmenyimpan ikan yang tidak terjual pada hari pertama.
Pencampuran antara garam dan es dapat menyerap panas dari tubuh ikan lebih besar daripada es saja. Oleh karena itu ikan yang diberi perlakuan dengan media pendingin es dan garam mempunyai suhu yang sangta rendah bahkan lebih rendah dari 0°C. Dengan penggunaan garam dan es, penurunan suhu dalam kotak atau wadah penanganan juga akan berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan media pendingin es saja. Kemampuan pencampuran antara garam dan es dalam mempercepat penurunan suhu ikan dan menghasilkan suhu akhir ikan yang rendah berdampak positif terhadap upaya mempertahankan kesegaran ikan. Rendahnya suhu dan kecepatan penurunan suhu ikan dapat menghambat proses biokimia dan pertumbuhan bakteri pembusuk. Pada penanganan ikan dengan sistem penggaraman yang ditambah dengan es sebaiknya berdasarkan perhitungan, sehungga es dan garam dapat digunakan seefektif mungkin sehingga tidak menimbulkan kerugian bila es dan garam yang diberikan berlebih dan pemberian es dan garam kurang maka daya simpan ikan menjadi lebih pendek, hal ini dikarenakan aktifitas bakteri yang terjadi pada tubuh ikan.




0 komentar:

Posting Komentar